News Tipikor.Com | TIMIKA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mimika Menyelenggarakan Pelatihan Petugas Lapangan Sensus Penduduk 2020, acara dimulai pukul 08:00 WIT di hotel Horison Timika, Jumat (21/08/2020) sampai dengan selesai, sebagai langkah persiapan pelaksanaan sensus penduduk satu September mendatang.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) mimika, Ir.Trisno L.Tamanampo saat dikonfirmasi menjelaskan, petugas sebelum turun mencacah mereka di bekali pengetahuan materi tentang kependudukan, peta administrasi wilayah dan yang berhubungan dengan teknik wawancara, sehingga mereka memiliki kemampuan untuk bersosialisasi dengan warga setempat.
“Sensus penduduk ini dilaksanakan sepuluh tahun sekali dan data yang didapatkan tidak boleh menampilkan data individu, tetapi hanya dalam bentuk angka dalam tabel ataupun grafik,” jelasnya.
Dalam pelaksanaan sensus penduduk tahun 2020 ini, BPS Menggunakan metode kombinasi yaitu perpaduan antara data registrasi Sistem Administrasi Kependudukan dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika, dengan data yang ada di lapangan.” Sehingga nanti tidak akan terjadi daerah-daerah yang tidak tersensus atau bahkan tersensus dua kali,” pungkasnya.
Lebih lanjut Kepala BPS Mimika menuturkan, setiap Kecamatan akan ditempatkan Koordinator Sensus Kecamatan (KOSEKA) yang akan membawahi Petugas Pencacah Lapangan dalam bekerja, adapun jumlah Koordinator di sesuaikan dengan luas dan jumlah warga di Kecamatan tersebut. Adapun Task Force yang bertugas mendata Wilayah yang belum ada RT, kapal-kapal yang berlabuh di pelabuhan dan warga tuna wisma didaerah tersebut.
“Semua warga akan dikunjungi oleh Petugas Pencacah Lapangan, baik yang terdata di Dinas dukcapil ataupun yang belum terdata,”ungkap Tris.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mimika Lucas Tahitu, S.Sos menyampaikan harapan , supaya betul-betul dalam pelaksanaan pencacah penduduk ini, jangan sampai terlewatkan.
“Walaupun nanti petugas datang mendata dan warga sedang beraktivitas di kebun, di pasar, Petugas tidak menyerah untuk selalu datang menemui warga tersebut, sehingga tidak terlewatkan dalam pelaksanaan sensus ini, dan data yang didapat lebih akurat mengingat momentum ini datang sepuluh tahun sekali,”tutup Tahitu.
Penulis : Suherman