Di temui di kediamannya, Kamis (14/08/2020), Kepala Perwakilan newsTIPIKOR Wilayah NTT, Darwis mengatakan membaca harus menjadi budaya baru masyarakat NTT.
Budaya adalah tatanan hidup yang terwujut secara historis. Konsep hidup ini tercipta secara implisit atau eksplisit, rasional maupun irasional. Hal ini dijadikan sebagai acuan yang memiliki potensi pada tingkahlaku atau perilaku manusia.
Sejauh ini banyak sudah media sosial yang memuat informasi atau berita terkini atau terupdate soal perkembangan terkini yang terjadi bahkan terus mengalami peningkatan tiap waktu dan itu potensi kita. Media sosial lebih efektif karena menjangkau seluruh kalangan secara sosial kemasyarakatan sampai ke lapisan bawah jika menggunakan handphone android. Akan tetapi ini akan menjadi miris atau tidak bermanfaat jika informasi itu tidak dibaca atau dipahami secara baik atau lebih familiar dengan sebutan “baca judul lalu like”. Saya pikir teknologi ini berkembang di jaman ini dengan meninggalkan generasi para pembaca hebat di masa lalu. Ya kalau sekarang semuanya tinggal klik di google tapi dulu orang harus membaca buku baru paham. Ini yang menjadi perbedaan mendasar antar generasi.
Ketika disinggung bagaimana cara membudayakan membaca di era milenial seperti sekarang, Darwis mengatakan perlu ada perubahan pola pikir atau pandangan terhadap bembaca yang disertai kemauan serta prinsip yang kuat bahwa dengan membaca dapat menambah pengetahuan, pemahaman, pengalaman,gagasan, ide serta melahikan konsep baru atau dapat juga dikatakan bahwa dengan membaca membuat kita kaya akan kosakata serta membuat cakrawala berpikir kita semakin luas dan dapat memandang semua hal dari berbagai perspektif. Esa 2020